HIBRIDA

jsh04.jpgKamera ponsel komersial pertama tercatat dikembangkan oleh Sharp Corporation dengan seri J-SH04. Produk ini dipasarkan oleh operator J-Phone (sekarang Vodafone) di Jepang pada bulan Desember 2000. Ponsel berkamera ini disertai dengan layanan untuk berkirim foto hasil bidikan melalui layanan e-mail J-Phone dengan fitur bernama Sha-mail yang berarti “picture mail”.
Sedang kamera ponsel yang pertama masuk ke Tanah Air adalah Nokia 7650. Waktu itu pemiliknya bisa bersombong ria karena bisa memotret di sebarang tempat dan langsung bisa memamerkan hasilnya, meski resolusinya masih sangat payah karena hanya berlevel VGA. Sampai hari ini masih ada teman di kantor yang memilikinya, namun sepertinya sudah jarang digunakan untuk memotret lagi karena bentuknya sudah bulukan. Pemiliknya tampaknya juga cukup tahu diri untuk tidak mengacung-acungkan miliknya tersebut karena bisa dikira koleksi museum Radya Pustaka palsu. Continue reading

TUKUL

tukul.jpgMungkin Tukul sendiri tidak “ngeh” bagaimana mungkin penonton acara Empat Mata bisa berasal dari Amerika, Inggris, Jepang, dan berbagai negara lain. Yang dia tahu, mereka menonton lewat Internet. Padahal Trans7 sendiri belum melakukan streaming ke Internet.

Saking culunnya, Tukul juga lagi-lagi tidak ngeh ketika dalam salah satu episode diberitahu oleh Ira Wibowo (BYKS, Betulkan Ya Kalau Salah), yang mengaku fans berat Empat Mata, bahwa banyak pemirsa di luar negeri itu mengakses lewat Youtube. Kalau Yu Kowiyah pasti Tukul tahu, karena dia adalah kakaknya yang juga pernah muncul di salah satu episode bertema keluarga. Tapi Yu Tup (Youtube)?

Lewat jurnalisme masyarakat yang menggunakan medium video di Youtube, seluruh dunia bisa menikmati potongan-potongan rekaman acara Empat Mata yang sedang naik daun. Bukan Trans7 yang memasang klip-klip tayangan tersebut, melainkan para penonton yang ingin berbagi di Internet. Walhasil, e-mail yang masuk ke Trans7 kebanyakan berasal dari luar negeri. Selain karena sudah berbudaya e-mail, selain karena bandwidth Internet mereka sangat besar untuk dapat menikmati streaming dari Youtube, mereka ini juga merasa mendapatkan sepotong suasana katro Tanah Airnya di rantau yang menjadi pelipur rindu.

Continue reading

JAMMING

Setiap kali Presiden Amerika Serikat, George W Bush, berkunjung ke suatu negara, pasti ia meminta jamming sinyal telepon seluler untuk daerah yang dikunjunginya. Ia memang paranoid terhadap teror bom, terutama dalam hal ini yang dipicu lewat ponsel. (Mungkin ia sadar diri sebagai presiden negara yang paling banyak punya musuh karena kebijakannya yang suka memusuhi.)

Padahal, di negeri Paman Bush sendiri, jamming sinyal seperti ini tidak bisa dilakukan secara sebarangan karena melanggar undang-undang. Di sana, barang siapa secara aktif kedapatan melakukan jamming, bahkan juga kedapatan “sekadar” membuat, memiliki, atau menjual alatnya akan didenda 11 ribu dolar atau penjara satu tahun.

Jamming aktif maksudnya adalah sengaja melakukannya di tempat publik yang bukan domain miliknya tanpa persetujuan resmi dari pemilik tempat. Beda dengan jamming pasif yang secara permanen melindungi tempat yang dimiliki seseorang dengan tujuan agar tidak ada sinyal keluar masuk tempat tersebut. Cara ini umumnya ditempuh oleh tempat-tempat ibadah, rumah sakit, bioskop, dan tempat-tempat lain yang membutuhkan ketenangan.

Continue reading

Ponsel Ber-combo-combo

Combo. Konon, istilah ini merupakan slang dari kata combination. Jika ingin dirunut lebih jauh lagi, asalnya dari bahasa Latin combinare. Dalam bahasa Indonesia artinya adalah perpaduan atau kombinasi. Dua hal bercumbu. Dua hal ber-combo. Tak beda jauh.

Istilah ini kini lebih ngetop di dunia marketing. Segala macam hal dijual secara combo. Mulai dari fast food sampai kamera digital. Ada paket combo ayam goreng dengan kentang goreng. Ada kamera digital yang di-combo dengan MP3 player. Yang belum kepikir mungkin adalah meng-combo-kan ayam goreng dengan MP3 player. Atau combo antara combro dengan VW Combi.

Ponsel adalah sasaran “pengomboan” paling populer saat ini. Apa sih yang belum dikombinasikan dengan ponsel? Ada radio FM, ada kamera digital, ada lampu senter, ada konsol game, ada player musik.

Player musik. Ya, belakangan ini pencangkokan musik ke dalam ponsel men-tsunami, bukan sekadar membanjir lagi. Berbagai format file bisa dimainkan di dalam ponsel. MP3 masih merupakan format yang paling disukai, meski membutuhkan storage yang besar. Namun itu tak menjadi masalah, tak kurang akal produsen ponsel melengkapi produknya dengan harddisk bergigabyte-gigabyte.

Itulah mengapa Bill Gates, boss Microsoft, menengarai bahwa popularitas iPod yang saat ini memangsa dua per tiga pasar dunia akan dijegal oleh MP3 player yang di-combo pada ponsel.

(Majalah Sinyal edisi 9/I, Juni 2005)